• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam
      • Wisata Budaya
      • Wisata Buatan
    • Edukasi
    • Kuliner
Login / Daftar

Desa Wisata Batuan 300 Besar ADWI 2024

Batuan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali
  • Profil
  • Fasilitas
  • Video
  • Atraksi
  • Homestay
  • Paket Wisata
  • Suvenir

The Living Museum Tourism Village. 

Alih-alih masuk ke museum dan melihat benda mati, wisatawan akan berinteraksi langsung dengan ratusan artefak seni yang masih hidup. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini, dapat berinteraksi langsung dengan warga desa telah terbukti berhasil meneruskan DNA seni lebih dari 1.000 tahun. Layaknya sebuah museum, mereka adalah museum hidup. 

Desa Wisata Batuan termasuk desa tertua di Bali yang memiliki seni tradisi terlengkap. 

Wisatawan yang berkunjung ke Batuan, berarti datang ke pusat sumber dari segala seni pertunjukan klasik Bali. Berbeda dengan tari dan pertunjukan yang sering ditemukan di hotel, restoran atau di teater terbuka pada umumnya, tarian di Desa Batuan justru tarian tradisi ditujukan untuk ritual penuh sakral. Tidak hanya tarian, tapi juga pertunjukan teatrikal dengan iringan alat musik tradisional yang jarang dimainkan di pertunjukan hiburan. Sebutlah diantaranya teatrikal Wayang Wong, sendra tari Gambuh, Rejang Sutri dan Rejang Dewa, tari Topeng Pajeg dan Topeng Bonres. Meskipun untuk tujuan ritual yang sakral, dengan prinsip desa wisata yang inklusif, wisatawan diperbolehkan untuk datang, melihat, bahkan menari bersama. Melalui cara itulah, semua kearifan lokal dan makna dari gerakan, intonasi musik, pakaian yang digunakan, dialog tokoh teater, bisa didapatkan oleh wsatawan. Tentu hal ini akan memberikan pengalaman spiritual yang tak akan terlupakan. Dikatakan seni tradisi terlengkap, karena disini juga adalah akar dari seni lukis, seni pahat dan ukir yang ada di Bali. Fakta tersebut bukanlah tak berdasar. 

Terdapat bukti sebuah artefak berbahan logam yang dinamakan Prasasti Baturan, dibuat pada masa pemerintahan Raja Bali Kuni yaitu Srie Aji Marakata di tahun 944 isaka atau pada tahun 1022 Masehi, yang sampai saat ini masih tersimpan dengan suci didalam Pura Puseh Batuan. Tertuang dalam prasasti tersebut dalam Bahasa Bali Kuno, beberapa jenis seni seperti Citrakara, yaitu pelukis atau orang yang memiliki kemampuan melukis. Sulpika, menggambarkan pematung, Undahagi Kayu/Undahagi Batu dan Pangarungan yaitu orang yang memiliki keterampilan pertukangan dalam mengolah kayu dan batu. 

Bukti itu juga yang mendasari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberikan pengakuan bahwa teknik lukisan gaya Batuan adalah sebagai warisan budaya tak benda. Bagi para seniman lukis yang bernaung di komunitas Batur Ulangun Batuan, melukis adalah nafas mereka. Tiada hari tanpa melukis. Selain itu, teknik lukisannya pun memiliki keunikan dan tingkat kerumitan yang tinggi, yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Bali. Itulah mengapa teknik lukisan gaya Batuan mendapatkan hak kekayaan komunal dari Kementerikan Hukum dan HAM RI. Oleh karena itu, wisatawan dapat mengunjungi dan langsung belajar seni di ratusan studio dan sanggar seni yang ada di setiap pelosok desa. 

Bagi wisatawan yang memiliki ketertarikan dengan desain arsitektur, desa ini memiliki dua atraksi yang kental dengan memori masa lalu. Rumah tradisional Bali, yang orisinalitasnya terjaga hingga 5 generasi. Rumah tersebut bukan hanya untuk dipertontonkan, tapi masih ditinggali oleh keluarga turunannya, dengan gaya hidup yang juga masih tradisional seperti nenek moyangnya. Selain itu, keunikan arsitektur Pura Adat Puseh tidak ditemukan di Pura lainnya. Terdapat seni arca periode Bali Kuno (abad X ? XIII Masehi) berdasarkan ciri-ciri arca perwujudan, arca memegang ayam, dan periode Madya (abad XVII ? XVIII Masehi ) yaitu arca kinara-kinarisaka. Pura tempat pemujaan Dewa Siwa ini juga memperlihatkan perpaduan arsitektur Majapahit dan Bali. Terdapat sebuah gapura dengan bahan candi layaknya di tanah Jawa, tapi juga dipadu dengan bata merah khas Bali. 

Membutuhkan atraksi alam? Di sela-sela wisata seni budaya, wisatawan juga bisa menikmati jalan atau jogging santai di pinggir hamparan persawahan Lantangidung dan sungai Tukad Wos. Kesegaran air terjun yang masih didalam area desa juga bisa didapatkan. 

Desa ini menjadi ?must visit place? tujuan yang penting untuk dikunjungi di Kabupaten Gianyar, karena letaknya yang strategis, yang berbatasan langsung dengan Ubud dan Sukawati. Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat ditempuh menggunakan Bus Si Teman, atau berkendara hanya dengan waktu tak lebih dari 60 menit.

Keunikan dan keunggulan utama Desa Wisata Batuan;

  1. B – Berhasil melestarikan seni budaya hingga seribu tahun lebih
  2. A – Atraksi seni tradisi Bali terlengkap yang bernilai tinggi adalah keunggulannya
  3. T – Telusuri masa lalu dan masa depan sebagai pengalaman wisata yang unik
  4. U – Usung prinsip inklusivitas dan adaptif terhadap perkembangan jaman

Desa yang mampu melestarikan seni budaya hingga seribu tahun lebih. Desa yang warganya memiliki kepatuhan dan kegigihan tinggi untuk menjaga warisan budaya. Wisatawan tak hanya dapat menemukan, tapi belajar seni budaya tradisi tertua di Bali langsung dari sang maestro. 

Pengalaman yang unik bagi wisatawan untuk belajar dari pelukis muda di desa tertua. Seniman lukis termuda saat ini yang dibina oleh komunitas Batur Ulangun duduk di tingkat Taman Kanak-kanak. Sebagai salah satu bentuk pelestarian warisan seni lukis, komunitas ini memberikan les lukis gratis bagi anak-anak setiap hari minggu. Pada umumnya kelas ini diadakan di area Pura, sehingga wisatawan dapat bergabung untuk belajar bersama. Siswa yang berusia 14-17 tahun akan dengan sabar memandu siapapun yang ingin belajar teknik lukis gaya Batuan. Anggota komunitas yang senior akan memantau juga memberikan bantuan jika diperlukan. Wisatawan tidak hanya mendapatkan pelajaran, tapi juga sudah berpartisipasi aktif untuk melestarikan seni lukis gaya Batuan.

Keterkesimaan wisatawan terhadap keindahan tarian dan pertunjukan yang disuguhkan di hotel atau restoran, berakar dari desa ini. Tarian yang ditemukan di tempat wisata yang umum, tergolong dalam jenis balih-balihan, untuk hiburan. Jenis lain seperti bebalih dan wali, sangat jarang dipertunjukkan. Wisatawan yang penasaran bentuk lain seni pertunjukan tradisi lain yang tidak mainstream, wajib datang ke desa wisata Batuan. Pusat segala pusat seni pertunjukan tradisi Bali. 

Telusuri memori masa lalu dengan datang ke studio dan sanggar seni di rumah warga Batuan. Wisatawan bisa belajar tari dalam jangka waktu beberapa jam saja, tapi juga bisa berbulan-bulan dengan langsung menginap di rumah warga yang memiliki sanggar. Berinteraksi dengan maestro, tapi juga dengan para penari cilik yang telaten berlatih sejak dini. Memori masa lalu dan optimisme masa depan akan dialami oleh wisatawan. Pengalaman yang sangat berkesan.

Desa ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bersama-sama melestarikan budaya. Perbedaan latar belakang agama, suku, ras, usia, bukan menjadi hambatan. Wisatawan yang ingin anaknya berkesenian dan dekat dengan alam pedesaan, bisa berbaur dengan seniman-seniman cilik. Wisatawan yang tertarik untuk terlibat dalam upacara dan ritual, bisa mendapatkan pengalaman semenjak persiapan hingga akhir ritual. Penjelasan makna dan simbol didalamnya langsung didapatkan selama berinteraksi dengan masyarakat. Letak Desa Batuan yang strategis, mempermudah akses ke rumah ibadah yang berada di sekitar desa. 

Pelibatan semua unsur kelompok masyarakat dalam paket wisata, merupakan keunggulan dari sisi inkulivitas. Kelompok pemandu wisata, komunitas seni lukis, tari, pahat dan patung, fotografi, pengelola sampah, penyedia makanan dan minuman, semuanya dikelola oleh masyarakat desa. 

Wisatawan dapat berkunjung kapanpun untuk mendapatkan pengalaman berkesenian di desa ini. Pura Puseh terbuka setiap hari bagi pengunjung, mulai pukul 08.00-17.00WITA. Warga seniman akan selalu siap menyambut tamu di studio mereka. Ada beberapa waktu khusus jika wisatawan ingin terlibat dalam ritual, atau dalam event peringatan ulang tahun desa; 

  1. Dalam kalender Bali, Tari Rejang Sutri dipentaskan selalu dimulai setiap Kajeng Keliwon Uwudan sasih kalima hingga berakhirnya sasih kesanga yaitu hari Ngembak Geni, sehari setelah Hari Raya Nyepi oleh masyarakat setempat. Wisatawan bisa datang ke yakni sekitar bulan Oktober/Nopember sampai bulan Maret tahun berikutnya.disajikan setiap hari, dari pukul 20.00 wita-slesai bertempat di wantilan Pura Desa-Puseh Batuan. Teks dan konteks tari Rejang Sutri saat bulan-bulan ini adalah sebagai tari tolak bala, yang terkait dengan wabah yang ditebar oleh Ratu Gede Mecaling. Ditarikan oleh kaum perempuan dari semua umur, sepanjang mereka tidak mengalami datang bulan atau cuntaka. Diiringi oleh gamelan gong kebyar "pangawak legong Keraton Lasem". Disajikan sebelum upacara Nangkluk disebut rejang Bogolan, sedangkan setelah upacara Nangkluk disebut Rejang Payas. Gerak-gerak tarian, pola lantai, tata rias dan busananya begitu sederhana, karena tarian Rejang Sutri mengutamakan upacara persembahan

2. Odalan atau Piodalan. Upacara Odalan adalah perayaan tahunan untuk menghormati dewa pelindung sebuah pura. Terdapat rangkaian upacara Dewa Yadnya yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi di Pura Puseh Batuan. Ritual ini dilaksanakan 2 kali dalam setahun dengan rangkaian Odalan Alit dan Agung. Semua seni pertunjukan jenis wali akan dipertunjukan disini, dengan tujuan sebagai persembahan. Tarian tau teatrikal wayang wong jenis wali yang tidak pernah dipertontonkan untuk wisatawan di hotel-hotel atau restoran. 

3. Peringatan ulang tahun Desa Batuan yang jatuh tanggal 22 Desember, sesuai dengan yang tertulis di Prasasti Baturan. Perayaan terbesar adalah pada saat memperingati genapnya usia desa yang ke-1000 tahun 

4. Menghabiskan hari Minggu bersama Komunitas Batur Ulangun. Kelompok seni lukis yang membuka kelas gratis bagi pelukis cilik yang ingin meneruskan tradisi seni lukis gaya Batuan. Wisatawan dapat bergabung dan berinteraksi dengan mereka di Pura Puseh atau Puspa Aman setiap hari Minggu pukul 09.00 - 12.00 WITA. 

 

Fasilitas

  • Areal Parkir
  • Balai Pertemuan
  • Kamar Mandi Umum
  • Kios Souvenir
  • Kuliner
  • Selfie Area
  • Spot Foto
  • Tempat makan
  • Wifi Area

Video


Wayang Wong "Anggada Super"

Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan

Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan

Atraksi Wisata

Wisata Budaya

Rejang Sutri

-
Wisata Budaya

Tari Gambuh

-
Wisata Budaya

Wayang Wong

-
Wisata Budaya

Belajar Melukis Gaya Batuan

Rp 150,000
Wisata Alam

Pura Puseh Desa Batuan

-
Wisata Alam

Rumah Bali Kuno

-
Wisata Budaya

Belajar Seni Ukir Dan Pahat

Rp 100,000
Wisata Budaya

Genggong

-
Wisata Budaya

Tari Kecak

-
Wisata Budaya

Tari Barong

-
Wisata Budaya

Arja

-
Wisata Budaya

Wayang Kulit

-
Wisata Budaya

Tari Baris Jaga

-
Wisata Budaya

Tari Panyembrahma

-
Wisata Budaya

Tari Cendrawasih

-
Wisata Budaya

Tari Janger

-
Wisata Budaya

Beleganjur

-
Wisata Budaya

Mepeed

-
Wisata Budaya

Ogoh - Ogoh

-
Wisata Budaya

Membuat Gebogan

-
Wisata Budaya

Ngelawar

-
Wisata Budaya

Fruit Carving

-
Wisata Budaya

Jauk Manis

-
Wisata Budaya

Melasti

-

Kamar Homestay

Susi House

Rp 250,000

Kaki Bebek House

Rp 100,000

Rumah Batuan

Rp 350,000

Bali Gong

Rp 350,000

Wayan House

Rp 500

Tetamian Bali

Rp 250,000

Mandala Desa

Rp 400,000

Paket Wisata

Paket Wisata

Piala/trophy

Rp 100,000
Paket Wisata

Panggul

Rp 150,000
Paket Wisata

Papan Catur

Rp 1,500,000
Paket Wisata

Lukisan Telur

Rp 50,000
Paket Wisata

Kain Tenun

Rp 250,000
Paket Wisata

Papan Nama

Rp 150,000
Paket Wisata

Kerajinan Daur Ulang

Rp 150,000
Paket Wisata

Tapel Barong Ket

Rp 6,500,000
Paket Wisata

Topeng

Rp 1,000,000
Paket Wisata

Wayang Kulit

Rp 1,800,000
Paket Wisata

Warangka Keris

Rp 1,500,000
Paket Wisata

Lukisan Gaya Batuan

Rp 10,000,000
Paket Wisata

Orgonite

-
Paket Wisata

Pahat Patung

-
Paket Wisata

Pandil

-
Paket Wisata

Kerajinan Tongkat

-
Paket Wisata

Kerajinan Perak

-
Paket Wisata

Fruit Carving

-
Paket Wisata

Gelungan Janger

Rp 400,000
Paket Wisata

Gelungan Baris

Rp 650,000
Paket Wisata

Set Pakaian Baris

Rp 4,000,000
Paket Wisata

Hiasan Dekorasi

Rp 4,000,000

Suvenir

Suvenir

Jajan Gopel

Rp 1,000
Suvenir

Jamu Bali Men Kubu

Rp 6,000
Suvenir

Lawar

-
Terverifikasi

QRCode Desa Wisata


ID Desa Wisata: #59688

Riwayat ADWI

ADWIPeringkat
2021-
2022-
2023300 Besar
2024300 Besar

Kategori Desa Wisata

Rintisan

Riwayat Klasifikasi

TanggalKlasifikasi
04-03-2024Maju
31-03-2022Maju

Lokasi Desa Wisata

Alamat: Kantor Desa Batuan - Jalan Raya Batuan, Desa Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
Buka di Google Maps

Contact Person Ari Anggara

  • 081916311769
  • desabatuan@gmail.com
  • http://www.batuan.desa.id
  • Pemerintahan Desa Batuan
  • batuantourismvillage
  • BatuanDesa

Bagikan Desa Wisata

  • Share
  • Tweet

Desa Wisata di Sekitar

300 Besar
Rintisan

Desa Wisata Penarungan (9.72 km)

Kabupaten Badung
Rintisan

Desa Wisata Sidan - Kissidan Eco Hill (9.78 km)

Kabupaten Gianyar
Berkembang

Desa Wisata Mas (4.77 km)

Kabupaten Gianyar
Rintisan

Desa Wisata Desa celuk (1.52 km)

Kabupaten Gianyar
Rintisan

Desa Wisata Singapadu Kaler (5.16 km)

Kabupaten Gianyar
Maju

Desa Wisata Kesiman Kertalangu (6.51 km)

Kota Denpasar

Hubungi Kami

Gedung Sapta Pesona
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat 10110

  • info@jadesta.com

  • 0812-1000-2190

© 2025 KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

  • Help
  • Kebijakan Privasi
  • info@jadesta.com
  • 0812-1000-2190
Jadesta Provinsi