Candi Bentar sebagai gerbang masuk Pura Paseh ini tampak gagah berdiri yang terbuat dari susunan batu bata merah. Dihiasi oleh ornamen bunga dan bentuk-bentuk ikal ciri khas bangunan pura, menjadikan semakin tampak indah dan unik. Candi Bentar sebagai pintu gerbang ini merupakan pembatas antara Nista Mandala (Jaba Pisan – bagian luar pura) dengan Madya Mandala (Jaba Tengah – bagian tengah pura). Lazimnya bangunan pura pada umumnya, terdapat pula patung Dwarapala sebagai penjaga pintu gerbang. Namun patung Dwarapala di Pura Paseh ini tak seperti pada umumnya patung raksasa penjaga gerbang pura. Kalau biasanya Dwarapala berada dalam posisi duduk dengan salah satu kaki menekuk dengan membawa senjata gada, namun di sini Dwarapala tidak membawa senjata dan dengan posisi berdiri. Setelah masuk melewati Candi Bentar, Anda akan menemukan bangunan Kori Agung yang memiliki sebuah pintu untuk keluar masuk. Menurut kepercayaan agama Hindu, pintu ini adalah sebagai tempat keluar masuknya para Dewa. Sedangkan bagi umat yang keluar masuk setelah selesai sembahyang bisa lewat pintu di samping kiri atau kanan bangunan Kori Agung. Bale Kulkul dan Bale Agung terdapat di halaman tengah pura, serta terdapat seperangkat gamelan yang digunakan untuk mengiringi ketika ada upacara keagamaan atau Piodalan yang dilangsungkan di Pura Puseh Batuan Gianyar. Di bagian utama pura (Utama Mandala) terdapat bangunan Padmasana, bangunan meru dan beberapa pelinggih. Benda-benda peninggalan kuno dan bersejarah di tempatkan di bangunan wantilan di bagian belakang pura.