Sibetan adalah desa yang populer di Bali karena memiliki perkebunan salak terbesar di pulau Dewata. Salak adalah buah yang rasanya manis dengan kulit coklat yang menyerupai ular. Penyair Salak sepakat bahwa rasa salak Sibetan tidak ada bandingannya, dan desa ini terkenal di seantero negeri.
Desa ini terletak di Kabupaten Bebandem, Karangasem, Bali Timur, dengan rute pariwisata yang terkenal yang berada di Desa Putung (baik untuk teras sawahnya yang indah), Candidasa, Tirtagangga dan Tulamben (terkenal dengan taman bahari). Mengemudi sekitar dua jam ke timur dari Denpasar Anda langsung merasakan suasana Bali tradisional dan menikmati keindahan pemandangan sawah bertingkat dan lembah antara perbukitan hijau. Karena daratan naik hingga sekitar lima ratus meter di atas permukaan laut di wilayah ini, Desa Sibetan secara geografis beruntung bisa menikmati tanah yang subur dan udara sejuk yang menyegarkan.
Sebagian besar penduduk desa mencari nafkah dengan menanam salak, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan keterampilan kultivasi yang baik.Banyak penduduk desa memiliki keterampilan lain dan juga yang diperlukan untuk bekerja di perkebunan salak. Bila ada kelebihan pasokan buah salak, mereka mengubahnya menjadi berbagai produk yang berasal dari buah, seperti kopi salak, permen, sirup atau asinan salak (salak asin) hingga Wine yang dibuat dari buah salak.
Belajar melukis batik
Hampir semua warga yang tinggal di desa Sibetan beragama Hindu. Saat anda berada di desa ini, pastinya anda akan melihat banyak pura pura di sekeliling desa. Keberadaan desa tua Sibetan memiliki sejarah unik dalam konsep pengider pura-pura kahyangan di Desa Adat yang diwarisi dari trah Kerajaan Sibetan yang dipimpin Raja I Gusti Ngurah Mantu. Kerajaan Sibetan yang mengalami masa jaya ketika itu sekitar Abad ke 11 Masehi, tercatat pernah mengalahkan Kerajan Karangasem dalam pertempuran perang. Riwayat keberadaan kisah sejarah kerajaan Sibetan di masa lalu itulah, mewarnai keberadaan pemerintahan otonomi Desa Adat Sibetan menimbulkan kisah unik yang masih lestari sampai sekarang.
Salah satu bukit dengan pemandangan perbukitan dan pantai di Desa Sibetan dengan ketinggian 600 dpl
Disampig keunikan dibidang parahyangan Desa Adat Sibetan juga memiliki keunikan dibidang pelapisan sistim ayahan dalam pemerintahan adat. Pada saat pelaksanaan Aci Ceceburan atau Karya maka pelaksanaan kegiatan ayahannya sesuai purana yang ada sudah dibagi dalam lapisan yang unik. Untuk melaksanakan tugas membangun parahyangan dilakukan oleh krama Undagi Dalem, untuk mengerjakan perbaikan Gamelan Gambang dikerjakan oleh krama Tangkas Palugangsa, Penabuh Gambang dilakukan leh krama turun temurun Sekaa Gambang, untuk mencari wewalungan saat nangun yadnaya dilaksanakan leh krama Juru Boros, yang mendapatkan bukti berupa tanah perdikan desa untuk tegak ayahannya dan krama tidak berani menentang karena takut kepongor kena bisama. Tanah bukti desa, ayahan desa, laba pura , pekarangan desa seluas 80 cutak, di Desa Sibetan sudah tertata sesuai kelompok pelapisan warga seperti Karang Desa untuk Krama Tangkas, Krama Pasek, Ngurah Dauh, Dukuh Segening, Kedisan, Ngurah Sidemen, Pekandel Desa yang juga merupakan elemen untuk menunaikan kewajiban sebagai Petindih Desa, Saing Desa dan Pemangku Dalem.
Desa Sibetan memang kental dengan adat dan budayanya, tetapi Desa Sibetan juga merupakan salah satu Desa Wisata yang menonjolkan keunikan budaya dan keindahan alamnya. Buat anda yang suka berwisata ke alam bukit dan pegunungan juga tertarik pingin tahu budaya desa , Tentunya Desa Wisata Sibetan merupakan pilihan yang tepat. Banyak hal yang bisa anda pelajari di Desa Sibetan. Seperti belajar membuat canang sari 9sarana upacara), belajar membatik, belajar menanam pohon salak, belajar menanam padi, belajar membuat minuman khas Bali baik tuak ataupun arak, bahkan anda bisa mengexplore Desa Sibetan dengan mengendarai mobil jeep.
Sibetan memiliki beberapa bukit yang indah, bukit ini terletak di ketinggian 800 meter diatas permukaan laut, ditempat ini anda bisa melakukan aktivitas camping, yoga dan masih banyak aktivitas out bond yang lain.
Buat anda yang belum puas mengexplore alam selama sehari, anda juga bisa menginap, penduduk disana juga menyediakan rumah-rumah untuk anda menginap. Kisaran harga sekitar 150 ribu hingga 350 ribu rupiah. Tetapi jika anda pingin merasakan nikmatnya suasana pegunungan dimalam hari, anda juga bisa menyewa tenda dan menginap diatas bukit. Saat pagi tiba, pastinya anda akan dimanjakan oleh alam desa yang sungguh menakjubkan dan membuat anda benar benar merasakan segarnya alam desa.