Berbicara tentang sejarah singkat Desa Pupuan, terlebih dahulu kami untuk mengutarakan PUPUAN dari segi asal kata yaitu : PUPUAN berasal dari kata Perang kepuan yang artinya : ada Perang selama 3 Hari 2 Malam Perang tersebut hanya memperebutkan Sebatang kayu yang tidak tahu mana ujung dan mana pangkalnya , untuk mengahiri Perang tersebut di tengahi oleh seorang Dukuh Batang Kayu tersebut ditenggelamkan di tengah Telaga sehingga Pangkal Kayu tersebut tenggelam ujungnya menongak keatas. Tempat Perang tersebut disebut Pererenan sekarang bernama Banjar Perean.Masyarakat yang berada diperbatasan Desa Pupuan dengan Kabupaten Bangli ditugaskan Oleh Raja Gianyar untuk dengan cekatan menjaga Perbatasan , maka menjadi PUPUAN. sesuai letak/Denah Desa Pupuan ini adalah merupakan daerah Pedesaan Kemudian ada juga yang menyebutkan nama Desa Pupuan, ini berasal dari kata PLUPUHAN yang berarti KUBANGAN, dilihat dari topografinya tepatlah bahwa Desa Pupuan itu berasal dari Kata Plupuhan, atau dengan kata lain Desa Pupuan dikelilingi oleh Sungai kecuali dari Utara. Desa Pupuan yang terletak didataran tinggi dengan luas wilayah 1.161 Ha yang terdiri dari 7 Banjar Dinas dan 7 Banjar Adat serta 7 Desa Adat yang dipimpin oleh 7 Bendesa Adat yang merupakan Desa Tua yang masih melaksanakan tata kehidupan dan upacara-upacara adat yang unik misalnya : setiap Purnamaning Kapat paling Lambat 5 Tahun di Pura Kahyangan Desa Puseh Desa Adat Timbul melaksanakan Upacara Pujawali dengan menampilkan tarian semua Rejang Baris Deha Teruna dan dilanjutkan Piodalan di Pura Nataran Alit dengan Tradisi Plengkungan. Pelengkungan adalah Perang dengan Cabang Pohon Kedukduk yang masih ada daunya sebagai Ucapan terimakasih kehadapan Ida Sanghiang Widhi karena Perjalanan Upacara sudah berjalan dengan Lancar dan sudah sesuai dengan Harapan kita bersama.
Kemudian yang kami sebutkan diatas maka hal tersebut tidak ada Prasasti yang tertulis namun banyak Bukti - bukti sejarah berupa Benda-benda Purbakala yang tersimpan Apik di Pura Griya, Pura Gunung Sari, Pura Desa / Puseh Desa Adat Timbul.
Bentang alam yang masih asri; kombinasi antara persawahan dan tegalan. Aksesibilitas yang baik, dapat menjadi jalur wisata alternatif yang sangat berkesan antara Tegallalang Rice Terrace dengan Kaldera Batur; kombinasi jalur alam dan pemukiman yang menarik. Jalur yang bagus juga untuk kegiatan Cycling. Ketersediaan tempat istirahat untuk sekedar minum kopi atau manikmati hidangan kuliner lokal.
Dewi Pupuan sebaiknya dikunjungi saat musim panas: antara bulan April sampai Oktober. Sejatinya bisa dikunjungi sepanjang tahun. Disarankan membawa pakaian ganti (pakaian renang dan handuk) karena dapat melakukan kegiatan mandi di air terjun atau mengikuti kegiatan “water purification” Bawa juga cukup cash untuk membeli souvenir sekaligus men-support kebrlangsungan UMKM di Desa Wisata Pupuan. Ada banyak pilihan yang unik dan menarik.