Desa Jagaraga masuk wilayah Kecamatan Sawan merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Buleleng yang berada pada ketinggian 125 dpl, diapit oleh Sungai Tukad Aya dan Sungai Tukad Gelung dengan bentang alam pertanian yang asri.
Pada 1848 hingga 1849 di Desa Jagaraga terjadi perang antara masyarakat Buleleng melawan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Patih I Gusti Ketut Jelantik perang itu dikenal dengan Perang Puputan Jagaraga. Pada tahun 2017 untuk mengenang jasa para pahlawan yang berjuang melawan belanda didirikanlah monument Perang Puputan Jagaraga.
Keunikan lain dari Desa Jagaraga adalah keberadaan Pura Dalem Jagaraga, dari segi fungsi sama dengan pura yang lain, namun yang menjadikannya unik dari pura yang lain adalah Pura ini merupakan saksi dari perjuangan rakyat Bali dalam melawan pasukan Belanda. serta keberadaan relief yang menceritakan mengenai kehidupan masyarakat di era penjajahan Belanda. Relief yang ada di sini memang begitu beda dengan relief yang berlokasi di pura lain. Di sini, Anda dapat menjumpai relief yang memperlihatkan keberadaan mobil kuno dengan pria bersenjata yang tengah mengendarainya. Selain itu, ada pula relief yang menggambarkan kondisi pesawat jatuh, orang Belanda yang tengah minum bir, dan lain-lain.
Desa Jagaraga juga merupakan tempat kelahiran Maestro Tari I Gde Manik, yang menciptakan berbagai Tari dan Tabuh, salah satu yang paling dikenal adalah Tari Truna Jaya. Bagi wisatawan yang berminat untuk belajar Tari Truna Jaya bisa dating ke Desa Jagaraga.
Belum ada atraksi