Sebelum adanya perkebunan jeruk, masyarakat desa Belok Sidan lebih banyak menanam kopi dibandingkan jeruk. Namun, sejak harga komuditas kopi mengalami kemerosotan, masyarakat petani di Desa Belok Sidan lebih memilih menanam jeruk dan ada diantaranya menanan kedua komoditas ini. Bahkan pada periode tertentu tanaman jeruk dan kopi diganti dengan tanaman sayur mayor. Karena harga kopi dengan system petik merah yang sebelumnya berharga mahal, pada saat ini mengalami penurunan harga. Sehingga petani lebih memilih memananm tanaman sayur mayur. Seperti kubis, mentimun tanaman cabe, dan terong. Beberapa petani menanan dengan system tumpang sari, dengan menanam tanaman yang dapat dipanen lebih pendek disela tanaman jeruk dan kopi (wawancara dengan Ketua Kelompok Desa Wisata, Drs. I Ketut Sueta)